catatan

23-09-2012


kemarin, tanggal 23-september tahun ini, aku baru saja di tinggalkan ayam serama kesayanganku, ia adalah ayam serama yang terbaik dari yang ku punya.penyebab kematiannya adalah pullorum atau yang biasa di sebut dengan berak kapur, segla upaya telah aku lakukan untuk menolongnya, namun apa mau di kata, sang pencipta berkehendak lain.
sungguh tak ku sangka ini bakal terjadi, padahal di pagi hari ayam serama kesayanganku masih dengan ceria berjalan kesana-kemari sambil membusungkan dadanya dan menonjolkan sifatnya yang jenaka, tiba-tiba saja di tengah hari yang tidak begitu terik oleh sinar matahari dia terkulai lemas, dan terlihat seperti sedang sakit, namun belum begitu kelihatan penyakit apa yang di deritnya, aku segera memisahkannya dengan ayam lain dan membawanya ke halaman belakang rumahku, kuberikan makanan dan minuman, namun sedikitpun ia tidak menghiraukannya, matanya sayu , kakinya begitu lemah hanya untuk menopang berat badannya, dn kotorannya berwarna putih encer, baru terlihat dari ciri-cirinya bahwa ia terkena penyakit pullorum atau berak kapur. aku segera memberinya obat dan membiarkan ia beristirahat.

 sambil berharap penyakitnya berkurang aku pergi melihatnya di keesokan hari, namun belum ada perubahan, aku kembali memberinya obat, dengan sedikit memasukan air putih kedalam mulutnya.
setelah lama memperhatikannya aku membiarkannya untuk beristirahat di dalam kandang yang sudah di buatkan khusus.

 aku yakin sekali bahwa ia pasti akan sembuh, terlintaslah di benakku untuk segera melihat keadaannya kembali, namun terjadilah sesuatu yang tak pernah terlintas sedikitpun di fikiranku, ia begitu cepat meninggalkanku, dengan perasaan sedih aku mengangkat tubuhnya yang sudah terkujur kaku.
"aku harus menguburkanya" dalam benakku.
ku ambil sebuah cangkul dan menggali tanah dalam-dalam, ku letakkan dengan pelan dalam lobang tersebut dan menutupnya kembali dengan tanah bekas galian ku tadi.
sebagai tanda dia adalah ayam serama kesayanganku, aku menanam pohon mangga di atas kuburannaya, mudah-mudahan mangga tersebut tumbuh subur, dan memberikan buah yang dapat menyenangkan hatiku, seperti yang dilakukan ayam serama kesayanganku dengan sifat jenakanya.

___________________________________________________________________________________
20-09-2012
indukan serama mulai mengeram


Tidak ada komentar:

Posting Komentar